Jumat, 16 November 2012

VCO, MINYAK KELAPA MURNI UNTUK BERAGAM PENYAKIT

VCO, MINYAK KELAPA MURNI UNTUK BERAGAM PENYAKIT







Setelah masyarakat merasakan manfaat mengkudu dan dikejutkan oleh fenomena buah merah yang masih dalam penelitian, sekarang minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO) mulai mengemuka. Senyawa ini dipercaya mampu mengobati aneka penyakit. Apa benar demikian?

Minyak kelapa sebenarnya bukan produk baru bagi masyarakat kita. Sejak dahulu masyarakat sudah terbiasa mengonsumsi minyak ini, baik untuk memasak maupun sebagai ramuan obat tradisional. Hasil riset para ahli baru-baru ini membuktikan bahwa minyak kelapa murni baik untuk kesehatan.

Pamor minyak kelapa sempat meredup setelah media barat memberitakan beragam kekurangan minyak kelapa salah satunya karena kandungan asam lemak jenuh yang cukup tinggi. Alhasil mereka menganjurkan untuk mengkonsumsi minyak kelapa sawit minyak sayur, atau minyak jagung.

Kenyataan membuktikan, Amerika Serikat dimana penduduknya banyak mengonsumsi minyak sayur, angka kejadian penyakit jantung cukup tinggi. Artinya, pendapat bahwa minyak sayur lebih aman dibanding minyak kelapa mulai dipertanyakan.

Sementara itu riset yang dilakukan oleh dr Weston A Price seorang ahli gizi dari Amerika Serikat menunjukkan konsumsi minyak kelapa tidak serta merta mengakibatkan penyakit jantung. Penelitian yang dilakukan di pulau Pukapuka, Selandia Baru menemukan bahwa kasus penyakit jantung disana sangat rendah, padahal sebagian besar penduduknya mengonsumsi minyak kelapa dalam jumlah yang sangat besar, sekitar 60% dari total kalori yang dikonsumsi

Berbagai manfaat VCO
Sebenarnya, penelitian klinis yang mendalam tentang manfaat VCO belum terlalu banyak, sehingga secara medis manfaat VCO belum bisa dipertanggungjawabkan. Meskipun demikian ada ahli yang merasakan manfaat VCO ini untuk mengobati penyakit. Salah satunya adalah dr Zainal Gani, dokter yang juga menjadi pengarang buku Bebas Segala Penyakit Dengan VCO.

Menurut dokter Zainal, VCO memiliki kandungan asam laurat yang tinggi. Asam laurat merupakan asam lemak jenuh berantai sedang atau disebut juga dengan medium chain fatty acid (MCFA). Asam lemak ini sangat mudah diserap oleh tubuh, tidak ditimbun dulu sebagai lemak seperti asam lemak berantai panjang.

Beberapa penelitian ilmiah menemukan beragam manfaat VCO bagi kesehatan dan pengobatan penyakit. VCO diyakini mampu mengatasi beragam ganguan kesehatan, seperti penyakit saluran pencernaan dan penyakit degeneratif. Menurut standar internasional, VCO baru akan berkhasiat jika di dalam minyak kelapa murni ini terkandung asam laurat minimal sebanyak 25%.

Berdasarkan pengalaman pribadi, dokter Zainal mengutarakan bahwa VCO mampu menurunkan kadar gula darah. Sebagai pengidap diabetes mellitus, dokter Zainal melakukan percobaan terhadap dirinya sendiri. Hasilnya, kandungan gula darahnya turun dari 265 menjadi 165 ml/dl dalam kurun waktu semalam. Hal itu dia alami setelah dia mengonsumsi VCO 30 cc sebanyak 3 kali sehari.

Selain itu menurut dokter Zainal, VCO juga bermanfaat mengurangi risiko kanker. Asam lemak jenuh rantai sedang dalam VCO dipercaya dapat bersifat sebagai anti karsinogenik yang mampu mencegah dan memerangi agen-agen karsinogenik pemicu timbulnya sel kanker.

Jika Anda punya masalah dengan gigi, Dr. Zainal juga menyarankan untuk mengonsumsi VCO. Menurutnya, MCFA VCO di dalam tubuh dapat mempermudah penyerapan mineral seperti Mg dan Ca, yang termasuk mineral penting dalam pembentukan dan perawatan gigi. Asam lemak VCO di dalam tubuh juga akan diubah menjadi zat yang bersifat sebagai antimikroba. Antimikroa inilah yang akan memerangi bakteri penyebab masalah gusi dan gigi berlubang.

Hasil penelitian dr Condrado Dayrit asal Filipina menunjukkan bahwa asam laurat dan asam kaprat yang terkandung di dalam VCO mampu membunuh virus. Di dalam tubuh, asam laurat diubah menjadi monolaurin sedangkan asam kaprat berubah menjadi monokaprin. Senyawa ini termasuk senyawa monogliserida yang bersifat sebagai antivirus, antibakteri, antibiotik dan antiprotozoa. Monokaprin ini yang digunakan pada suplemen bermerek Capricidin untuk memerangi virus HIV.

Berbagai informasi tentang manfaat VCO tersebut memberikan harapan baru akan munculnya sebuah zat yang bisa bermanfaat untuk kesehatan manusia. Meskipun demikian sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti mekanisme yang mendasari berbagai manfaat VCO. Artinya, masih perlu dilakukan penelitian mendalam tentang manfaat VCO sebelum dipastikan bahwa senyawa ini memang bermanfaat bagi kesehatan.

Bagaimana membuat VCO?

VCO adalah minyak nabati yang dibuat dari buah kelapa (Cocos nucifera L). Proses pembuatannya dimulai dari pemilihan buah kelapa. Kelapa tua segar adalah bahan baku terbaik. Setelah kulit arinya yang berwarna kecoklatan dikupas, buah kelapa diparut dan diperas menggunakan mesin pemeras santan (coco milk expeller) atau dengan tangan secara manual. Perasan santan kental kemudian dimasak dengan suhu di bawah 60oC. Sampai terbentuk lapisan belondo (endapan protein kelapa) pada bagian paling bawah, air dan lapisan minyak murni berwarna bening pada lapisan paling atas. Hasil minyak tidak mempunyai rasa dan beraroma khas kelapa. Minyak inilah yang dikenal dengan sebutan minyak perawan atau VCO.

Proses pembuatan VCO juga bisa dilakukan dengan proses dingin tanpa pemanasan. Langkah pertama memeras santan menggunakan air kelapa, proses berikutnya menambahkan enzim dari nanas (ananase), getah pepaya (papain) atau Kepiting sungai/yuyu yang dihaluskan. Selain dengan menambahkan enzim, fermentasi juga bisa dilakukan dengan menambahkan starter khamir Saccharomyces cereviseae atau ragi roti. Fermentasikan dalam suhu 30oC – 35oC selama 12 jam. Diamkan selama satu malam, keesokan paginya tinggal memisahkan blondo dengan minyak kelapa murni.


Baru Sebatas Bahan Pangan Fungsional

Kepada penulis, Prof DR Ir Made Astawan, MS, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan, konsumsi VCO di kalangan mayarakat dan peredaran VCO yang semakin mudah diperoleh perlu diwaspadai. Sejauh ini penelitian manfaat VCO terhadap pengobatan penyakit baru penelitian awal dan belum diuji klinis. Manfaatnya baru sebatas meningkatkan stamina tubuh, mirip suplemen pangan fungsional dan belum dikategorikan sebagai obat. Klaim produsen yang menyatakan VCO bisa menyembuhkan beragam penyakit sebenarnya cenderung menyesatkan. Apalagi untuk penderita penyakit tertentu seperti diabetes. Para penderita diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi VCO.


Kandungan Nutrisi dan Asam Lemak VCO/100 g
Energi: 3.760 kal
Protein: 0
Karbohidrat: 0
Gula: 0
Lemak: 100 g
Lemak jenuh: 92,1 g

Medium chain fatty acids (MCFA)
Asam kaprilat: 8 g
Asam kaprat : 10 g
Asam laurat : 48 g
Asam Miristat: 17 g
Long chain fatty acids (LCFA)
Asam palmitat: 9 g
Asam stearat : 2 g
Polyunsaturated : 2,1